KESEPAKATAN KELAS MATA PELAJARAN INFORMATIKA
SMA AL HUDA
Judul Modul : Kesepakatan Kelas Sebelum Memulai Proses Belajar Mengajar
Nama Peserta : Dandi Yogy W. Prasetyo, S.Kom
Latar Belakang
Untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif dibutuhkan dukungan dari seluruh pihak yang terlibat, mulai dari kepala sekolah, guru, komite sekolah, orang tua siswa dan siswa itu sendiri. Yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar adalah guru dan murid sehingga keduanya perlu menjalin hubungan yang baik agar bermuara pada pembelajaran yang menyenangkan. Perlu ada kesepakatan antara guru dan murid yang nantinya kesepakatan inilah yang menjadi acuan dalam penerapan disiplin saat proses belajar mengajar berlangsung.
Kesulitan mengarahkan murid pada saat belajar dikelas menantang guru untuk terus reflektif mencari cara untuk menarik minat murid untuk mau belajar dan konsisten mengikuti pembelajaran. Salah satu cara yang yang paling tepat untuk menciptakan kedisiplinan yang bersumber dari kesadaran murid adalah dengan adanya kesepakatan kelas.
Kesepakatan Kelas mengedepankan peran aktif siswa sebagai subjek pendidikan, sehingga setiap pendapat siswa perlu dihargai. Lewat kesepakatan kelas, peseta didik sekaligus belajar tentang nilai-nilai demokrasi, serta pentingnya bertanggung jawab terhadap kesepakatan yang mereka buat sendiri.
Deskripsi Aksi Nyata
Aksi nyata ini bertujuan ;
1. Untuk memunculkan motivasi intrinsik dari dalam diri murid sehingga tercipta disiplin positif murid.
2. Mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan melalui pembuatan kesepakatan kelas sehingga murid merasa berarti dan didengarkan aspirasinya.
Tolak Ukur
1. Peserta didik mampu membuat kesepakatan kelas berupa aturan yang harus ditaati peserta didik dan hukuman yang diterima apabila peserta didik melanggar kesepakatan.
2. Peserta didik menjalankan dengan konsisten hal-hal yang telah disepakati dan merefleksikan nya dalam kegiatan pembelajaran di kelas
Hasil Dari aksi nyata yang dilakukan
Dari aksi nyata yang dilakukan terdapat produk berupa kesepakatan kelas yang telah disepakati oleh seluruh warga kelas. Kesepakatan yang telah dibuat bersama menjadi acuan untuk menerapkan disiplin di kelas. Murid lebih antusias mengikuti aturan yang mereka buat sendiri. Kesepakatan kelas ini menjadi alarm pengingat bagi murid untuk terus berada pada jalur kedisiplinan yang positif.
Pembelajaran yang di dapat dari pelaksanaan ( Kegagalan Maupun Keberhasilan )
Kegagalan ;
1. Tidak semua murid bisa mengikuti kesepakatan kelas dengan baik, ada beberapa diantaranya masih belum bisa konsisten menjalankan apa yang sudah disepakati.
2. Guru belum bisa secara maksimal menerapkan hukuman yang harusnya diterima oleh murid yang melanggar kesepakatan.
Keberhasilan
1. Murid Senantiasa berusaha untuk mengikuti kesepatan kelas yang sudah dibuat
2. Minat belajar semakin meningkat dan murid lebih antusias mengikuti pembelajaran.
3. Sebagian besar murid dikelas mulai menerapkan disiplin positif sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan baik.
Rencana Perbaikan dimasa yang akan datang
1. Merefleksikan bersama apa yang membuat kegagalan penerapan kesepakatan kelas bagi beberapa murid, lalu mencari solusi untuk mengatasi masalah – masalah yang ada.
2. Menjalin kerja sama dengan orang tua murid untuk meningkatkan disiplin positif sehingga kesepakatan kelas yang telah disepakati bersama bisa terlaksana secara konsisten dan menyeluruh.
Hasil Kesepakatan Kelas yang Telah Disepakati
Peran Orang Tua/Wali Murid
Salah satu persiapan pelibatan orang tua/ wali murid sebagai pendamping dan sumber belajar yaitu dengan mengadakan kegiatan penyamaan persepsi (brainstroming) tentang peran orang tua/ wali murid sebagai pendamping dan sumber belajar. Penulis bersama wali kelas melakukan home visit dan meeting virtual dengan orang tua/wali murid.
Hasil dari penyamaan persepsi (brainstroming) adalah kesepakatan bersama antara pihak sekolah dengan orang tua/wali murid tentang pembagian peran. Kesepakatan bersama tersebut antara lain :
- Orang tua/ wali murid sepakat mendampingi murid dalam belajar dan pelaksanaan aktivitas harian ketika di rumah.
- Orang tua/ wali murid mengirimkan dokumentasi berupa foto pendampingan belajar dan aktivitas harian murid ketika di rumah.
Berdasarkan tujuan dari aksi nyata ini yaitu melibatkan orang tua/wali murid sebagai pendamping dan sumber belajar murid, maka hasil yang dapat dilihat dari aksi nyata yang telah dilakukan adalah tumbuhnya motivasi murid dalam belajar dan mendorong usaha orang tua untuk mengetahui perkembangan anak dalam belajar serta memaksimalkan peran orang tua/ wali murid sehingga terjalin kolaborasi aktif antara calon guru penggerak dengan sesama guru dan orang tua/wali murid dalam pelaksanaan aksi nyata. Jika sinergi antara orangtua/wali murid dan sekolah terjalin dengan baik, diharapkan murid mendapatkan pengalaman belajar bermakna dalam proses pembelajaran.
Refleksi Pelibatan Orang Tua sebagai Pendamping dan Sumber Belajar
Pelibatan orang tua/wali murid sebagai pendamping dan sumber belajar tentu merupakan langkah yang sangat strategis dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi tumbuh kembang murid. Parameter keberhasilan dalam pelibatan orang tua/ wali murid setidaknya dapat dilihat dari :
- Dukungan dan motivasi dari pemangku kebijakan.
- Tumbuhnya merdeka belajar pada murid yang memiliki kemandirian dan motivasi intrinsik.
- Menumbuhkan kesadaran orang tua akan tanggung jawab bersama dalam mendidik dan menuntun kodrat anak.
- Hadirnya sinergi lingkungan yang baik dan bagi proses pendidikan murid baik di sekolah maupun rumah.
Namun demikian, akan sangat mungkin terjadi kegagalan dalam implementasinya jika aktivitas pelibatan dan sinergi antara sekolah dan orang tua/wali murid tidak terevaluasi dengan baik dan seksama. Terlebih jika menghadapi tantangan keterbatasan waktu yang dimiliki orang tua dalam mendampingi belajar anaknya, karena harus membagi waktu antara mendampingi belajar anak dan tuntutan bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar